Hai,perkenalkan nama saya Noor Salim Hamzah,angkatan 2016 dari sebuah SMK Di Jakarta Utara.
2016
Yup,tahun pertama gue menempuh ujian SBMPTN.
FYI aja,SNMPTN gue waktu itu gasempet verif nilai DAN Banyak nilai yg ter-input dibawah dari nilai sebenarnya.
SBMPTN Pertama ini gue memilih Manajemen UI,SBM ITB,Ilmu Komunikasi UI.
Nekat? Memang.
dulu saya sangat kurang sosialisasi tentang SBMPTN. (karena saya ga les sama sekali)
Dan Hasilnya? Gagal.
ditahun itu gue masih menganggap “ya yaudahlah masi ada taun depan,pusing2 amat”.
kenapa gue bisa berbicara seperti itu? karena gue sadar bahwa gue kurang di segala lini,gue kurang doa,gue kurang usaha,gue kurang niat dsb.
Jadi gue bertekad untuk fokus dan belajar untuk tahun 2017…
2017.
Tahun kedua gue mengikuti SBMPTN.
sudah hatam akan “atmosfer” nya membuat gue jumawa.
(yup disinilah salah satu sikap yang sepertinya menggagalkan gue ditahun kedua ini.)
Setiap Weekend gue selalu Les ke daerah depok. iya,bolak balik jakarta-depok cuman buat bimbel ?.
di SBMPTN kali ini pilihan saya sedikit “merendah” dan “tau diri” yaitu FHUI,Kesejahteraan Sosial UI,Teknologi Pendidikan UNJ.
Hasilnya? GAGAL.
Disitu gue merasa (sangat) Shock dengan hasil Yg gue terima ?.
“Jadi usaha gue bolak-balik Jakarta-Depok hasilnya begini?” itu yang ada dibenak gue ketika pertama kali melihat hasil sbmptn… ?
Tapi beberapa saat setelahnya gue sadar bahwa.
“Okey mungkin kalo gue keterima di UI nanti gue sombong atau Keteteran”
“okey mungkin kalo nanti gue keterima di UNJ gue bakalan setengah hati menjalankannya”
disini gue sadar bahwa Allah telah menyelamatkan gue dari Sifat Sombong dan keburukan2 yang bakalan terjadi apabila keterima di UI
Disini gue juga sadar bahwa Allah telah menyelamatkan kuliah gue apabila gue berkuliah di UNJ karena bisa saja nanti saya menjalankannya setengah hati lalu malas2an dan akhirnya berantakan semuanya.
Kesimpulannya apa?
Berkhusnudzon-lah kepada Allah.
Allah gamau kita terjerumus ke dalam keburukan.
Allah gamau kita kesusahan
Allah gamau kita berantakan.
Allah mau kita lebih dekat ke Dia.
Allah mau di “rayu” lebih romantis dari sebelumnya.
Allah mau kita berkeluh kesah kepadanya.
Allah kangen kita Curhat kepada-Nya.
Kalo Allah udah kaya gitu,masih mau sedih ketolak sbmptn?
Masih mau menyalahkan kehendakNya?
Masih bertanya2 “Kenapa ditolak padahal usahanya udah mati2an?”
Keterima ataupun tidak kalian di PTN Impian,Hidup harus tetap berjalan.
Kalian gabakal mati kelaparan cuman karena galolos Sbmptn.
kalian gaakan masuk neraka karena galolos SBMPTN kok.
Justru jadikan kegagalan kalian masuk PTN kali ini sebagai “pecutan” untuk Lebih giat lg nanti.
KUATIN TEKADNYA!
KERASIN USAHANYA!
KENCENGIN IBADAHNYA!
Sampai jumpa di SBMPTN 2018 wahai Pejuang yang belum mendapatkan restu dariNya!
Next Year is Ours! ?
Salam.
