Syukur dan Sabar Cara Manis menghadapi Ujian

5cad0 jenis2bmacam2bsabar
www.arifiawahono.com

Pada umumnya semua kehidupan manusia adalah sama,mereka hanya melewati dua sisi hidup yang Allah Ta’ala pasangkan; bahagia dan bencana, mudah dan sulit, suka dan duka.Kita pun sudah, sedang, dan akan terus merasakan keduanya silih berganti.Kehidupan ini bagaikan roda yang berputar,kadang posisi kita di atas dan kadang di bawah, semua akan mendapatkan gilirannya:

“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…” (QS. Ali Imran(3):140)

Demikianlah hidup kita. Namun, tidak sedikit manusia yang tidak terima kenyataan ini.Keinginan mereka adalah semua hari adalah bahagia, semua cuaca adalah cerah, semua tanah adalah subur, semua air adalah jernih,tapi itu tidaklah mmungkin.Manusia semacam ini akan terombang ambing oleh impian dan di penjaan oleh fatamorgana yang hanya dapat berubah jika mereka mau menerima kenyataan hidup dan siap mengarunginya.

Ada pun bagi seorang yang beriman, mereka akan menyikapi dua sisi hidup ini secara ikhlas dan penuh ridha.Mereka meyakini, baik atau buruk dari apa yang dialami manusia, pastilah memiliki pelajaran berharga dab rahasia manis yang dapat diketahui cepat atau lambat.Tidak ada yang sia sia.

“Tuhan kami, tidaklah apa yang Engkau ciptakan ini sia-sia.” (QS.Ali Imran (3): 190)

Syukur Itu Manis
Manusia yang didadanya dipenuhi rasa syukur adalah manusia kaya yang sebenarnya.Hatinya lapang dan jiwanya bersih dari angan-angan kosong dan impian yang melemahkan gairah hidup.Tidak ada waktu baginya memikirkan apa-apa yang dimiliki orang lain,tetapi dia sibuk dengan berbagai nikmat Allah Ta’ala yang tak terhingga yang dia dapatkan dari Nya.Sehingga lahirlah jiwa yang kaya,dan jiwa yang kaya itulah yang hakiki.

Rasulullah Shallallahu’Alaihi wa Sallam bersabda:
 “Bukanlah kekayaan dengan banyaknya harta benda,tetapi kekayaan sebenarnya adalah yang kaya jiwanya.”

Percayalah,sikap syukur tidak akan memberikan apa-apa bagi pelakunya kecuali hanya kebaikan dan kebaikan. Dia akan dicinta manusia,sebab kehadirannya bukan ancaman bagi orang lain.Dia kana dicintai Allah Ta’ala,sebab dia tidak kufur atas nimmatNya,bahkan Allah Ta’ala akan menambah nikmat untuk hamba-hambaNya yang bersyukur.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,pasti Kami akan menambah (nimat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikamt-Ku), maka sesungghunya azab-Ku sangat pedih.”(QS.Ibrahim(14):7)

Sabar Itu Indah
Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah pernah mengatakan bahwa di surga hanya ada dua kelompok manusia; manusia yang bersyukur dan manusia yang bersyabar.

Orang-orang sukses,dunia dan akhirat,salah satu kuncinnya oleh kesabaran.Lihatlah betapa sabarnnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya dalam mendakwahkan Islam di Jazirah Arab.Walau tantangan,ancaman,pengusiran,bahkan percobaan pembunuhan sudah berkali-kali dirasakan ketika tiga belas tahun dakwah di Mekkah,akhirnya Allah Ta’ala menganangkan dakwah Islam karena buah kesabaran Beliau dan para sahabatnya.

Sabar memang berat.Oleh karena itu,Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah memasukkan sabar dalam menuntut ilmu,sabar dalam menghafalkan ilmu, dan sabar dalam menyampaikan ilmu adalah termasuk Jihad Fisabilillah.Maka,dari sini kita bisa mengetahui bahwa sabar bukanlah kelemahan,justru sabar adalah kekuatan, sabar bukan kelesuan tetapi dia adalah gairah hidup,sabar bukan kecengengan tetapi dia adalah ketegaran,sabar bukanlah pesimis tetapi dia adalah optimis,dan sabar bukanlah diam membisu tetapi dia adalah pantang menyerah.Dan,orang sabar bukan sekedar yang tidak menangis ketika mendapatkan musibah,bukan pula sekedar tidak mengeluh ketika tertimpa kesulitan,sebab itulah barulah tahapan awal kesabaran.

Sabar Itu Pada Pukuran Yang Pertama:
Ya,sabar yang benar adalah terjadi pada reaksi awal dari musibah.Bukan sabar jika seseorang marah,meratap,dan menyesali yang diperoleh ya,barulah dia bisa bersabar stelah beberapa lama.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Sabar adalah pada hantaman yang pertama.”

You May Also Like